Asaad Ahmad adalah Mata Keadilan yang memiliki posisi sebagai Pengabdi Bantuan Hukum di Lembaga Bantuan Hukum Bandung. Asaad memiliki latar belakang sarjana hukum jurusan hukum teknologi informasi dan komunikasi (cyberlaw). Asaad sebelum menjadi Pengabdi Bantuan Hukum, Asaad juga pernah magang di beberapa tempat namun tidak merasa nyaman, senyaman di LBH Bandung. Asaad melihat menjadi Mata Keadilan sebagai sesuatu yang penting agar dapat melakukan advokasi berbasis data untuk sistem peradilan yang terpercaya.
Lasma Natalia Panjaitan adalah mata keadilan yang memiliki posisi sebagai Kepala Divisi Program di Lembaga Bantuan Hukum Bandung. Ia memiliki latar belakang pendidikan ilmu hukum. Sebelum menjadi Kepala Divisi Program, Lasma juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Litbang di Lembaga Bantuan Hukum Bandung. Lasma melihat menjadi mata keadilan sebagai sesuatu yang penting karena sebagai salah satu bentuk partisipasi publik dalam mengawasi penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi dan mendorong terwujudnya peradilan tipikor yang bersih dan adil. Ia memiliki ketertarikan khusus pada bidang hukum pidana materil, isu korupsi, isu peradilan yang bersih dan adil, dan pendidikan dan pengembangan kapasitas anak muda.
Hardiansyah adalah mata keadilan yang memiliki posisi sebagai staf divisi advokasi pada LBH Bandung. Ia memiliki latar belakang pendidikan ilmu hukum serta praktisi hukum. Hardi melihat menjadi mata keadilan sebagai yang penting karena adanya kontrol atau partisipasi publik dalam proses peradilan guna menciptakan peradilan yang baik. Hardi memiliki ketertarikan khusus pada bidang rule of law, kebebasan beragama, kebebasan berpendapat dan berekspresi, serta nondiskriminasi.
Dewi Amelia Eka Putri adalah mata keadilan yang memiliki posisi sebagai Pengabdi Bantuan Hukum di Lembaga Bantuan Hukum Bandung. Ia memiliki latar belakang ilmu hukum. Sebelum menjadi Pengabdi Bantuan Hukum, Dewi juga pernah aktif dalam advokasi agrarian, perburuhan, pendidikan dan perempuan. Dewi melihat menjadi Mata Keadilan sebagai sesuatu yang penting agar dapat melakukan advokasi berbasis data untuk sistem peradilan yang terpercaya. Dewi memiliki ketertarikan khusus pada bidang hak asasi manusia dan isu-isu perempuan.
Fandi Handaru Prasetya adalah Mata Keadilan yang memiliki posisi sebagai Pemantau Pengadilan Tipikor sebagai perwakilan dari LBH Bandung. Fandi memiliki latar belakang pendidikan ilmu hukum. Sebelum menjadi pemantau, Fandi juga pernah menjadi volunteer dan peneliti. Fandi melihat menjadi Mata Keadilan sebagai sesuatu yang penting karena dengan ini dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan baik kepada publik maupun kepada pengadilan dalam menciptakan reformasi peradilan.